Minggu, 20 Desember 2009

Bapak+Anak dan Gerobaknya


Tepat jam 19.00 wib saya menyalakan motor saya dan mengendarai motor kesayangan saya ke rumah sang kekasih. Sang kekasih yang amat sangat sayangi itu bernama Petriana Contessa Soenar. Sekitar jam 19.30 wib,saya sampai di rumah sang kekasih

Nonton Tv, itulah aktifitas saya sesampai rumah kekasih ku (beib). Sekitar jam 20.30 saya keluar bersama beib untuk membeli nasi goreng, kata ci beib enak yank........,kelihatannya ci memang enak buktinya aja banyak orang yang mengantri untuk membeli Nasi Goreng sampai-sampai saking lamanya tidak kerasa rokok yang sisa dua batang habis saya hisap. Akhirnya ci beib menyarankan untuk membeli rokok lagi di Mini Market yang tidak jauh dari tempat tukang nasi goreng tersebut.

Sampai di mini market sayapun membeli coklat sama rokok, Mba sama rokoknya sebungkus. Berapa mba semuanya????,13.500 mas........

Sehabis membayar coklat dan rokok keluarlah saya dari mini market tersebut untuk kembali lagi ke tempat tukang nasi goreng tersebut. Dalam perjalanan saya menuju tempat nasi goreng itu terlihat bapak,anak dan gerobak sampahnya di pinggir jalan. Sang bapak memeluk anaknya yang tertidur dipangkuan bapaknya sedangkan sang bapak merebahkan punggungnya di gerobak yang ia miliki. Aku menyaksikan kejadian itu dengan perasaan iba melihat sang anak yang tertidur di pangkuan bapaknya tanpa menggunakan selimut sehelaipun,saya yakin sang anak sangat dingin sekali tidur di pinggir jalan tanpa selimut yang menutupi badannya.

Mungkin sang bapak merasa kelelahan karena bekerja seharian dan berpikiran untuk istirahat sejenak di pinggir jalan,dan ternyata dugaanku tidak meleset,setelah saya bertanya-tanya dengan sang bapak ternyata memang benar,sang bapak sangat kelelahan;
pak kenapa bapak belum pulang ke rmh???,tanya ku kepada sang bapak
saya kecapean dek makanya saya istirahat disini dulu. Memang rumah bapak dimana???lanjut saya menanyakan kembali,kami tidak memiliki rumah dek,kata sang bapak,terus bapak dan anak bapak tidur dimana??,kami tidur di gerobak ini dek........

Tiba-tiba saya kaget mendengarkan cerita sang bapak,sambil saya berkata,yang sabar ya pak,tuhan itu maha adil pak dan saya pamit dulu ya pak. Sambil saya berjalan,saya berpikir dan berkata dalam hati "sungguh tabah hati sang bapak menghadapi kejamnya hidup di dunia ini"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar